Sejarah Aula Boedi Oetomo

Gedung Budi Utomo dahulu merupakan bangunan yang didirikan Belanda sebagai Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzen Djokjakarta (Sekolah Guru zaman Belanda). Bangunan didirikan tahun 1894 dan dibuka pada 7 April 1897. Bangunan tersebut juga dikenal sebagai Openbare Kweekschool atau disebut Sekolah Raja, yang mana segala biaya operasionalnya dari pemerintah kolonial Belanda. Pada tanggal 3 sampai dengan 5 Oktober 1908, bangunan ini digunakan sebagai tempat menyelenggarakan Kongres Budi Utomo pertama, tepatnya menempati ruang makan Kweekschool (sekarang merupakan bangunan aula SMA 11 Yogyakarta). Kongres tersebut membahas penyusunan AD dan ART organisasi Budi Utomo serta masalah kebudayaan dan pendidikan bagi kemajuan bumiputera. Kongres dihadiri sekitar 300 orang peserta dari berbagai kalangan yaitu kaum muda, bangsawan dan pejabat kolonial. Pada tahun 1927 gedung ini digunakan untuk sekolah guru (Holland Inlandsche Kweekschool). Selama penjajahan Jepang difungsikan untuk SGL (Sekolah Guru Laki-laki). Pada masa Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia sekolah ini ditutup.

Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzen Djokjakarta adalah sebuah sekolah guru (kweekschool) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di Yogyakarta pada akhir abad ke-19.Dibuka pada 7 April 1897, Kweekschool ini bertujuan mendidik kaum pribumi untuk menjadi guru di sekolah-sekolah dasar (Hollandsch-Inlandsche School) pada masa penjajahan Belanda. Nama lengkapnya Sekolah Pendidikan Guru untuk Orang Pribumi di Yogyakarta. Terletak di Yogyakarta, bangunan Kweekschool ini masih ada hingga sekarang dan kini menjadi bagian dari SMA Negeri 11 Yogyakarta. Bangunannya bergaya kolonial dan memiliki nilai sejarah tinggi, karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Kongres Pertama Budi Utomo (3-5 Oktober 1908) diselenggarakan di gedung ini, menjadikannya salah satu tempat penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Aula tempat kongres berlangsung kini dikenal sebagai Aula Boedi Utomo.Gedung ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Keputusan Menteri No. 132/M/1998 dan sampai saat ini masih digunakan untuk kegiatan pendidikan dan pelestarian sejarah.